Tanggamus - Menjelang Pemungutan Suara pada tanggal 26 November 202X, Komisi Pemilihan Umum (KPU) di tingkat kabupaten dan kota melaksanakan pengiriman logistik surat suara untuk Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur dan Bupati/Wakil Bupati.
Distribusi dilakukan dari gudang KPU menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) atau Panitia Pemungutan Distrik (PPD), kemudian dilanjutkan ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Namun, pada hari pelaksanaan pengiriman, distribusi logistik mengalami kendala besar akibat cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia.
Kondisi ini menyebabkan terhambatnya proses distribusi, sehingga diperkirakan ada 201 logistik surat suara yang tidak dapat tiba di TPS sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Kapolres Tanggamus AKBP Rivanda, S.I.K mengatakan, laporan yang diterima dari tim pengamanan dan pengawalan logistik surat suara menyebutkan bahwa sebanyak 15 kotak surat suara hanyut akibat banjir di beberapa wilayah, sementara 171 TPS dilaporkan terendam banjir. Kejadian ini menimbulkan tantangan besar bagi kelancaran pelaksanaan pemilu.
Menanggapi kondisi ini, beberapa langkah cepat telah diambil yakni Polres Tanggamus dan KPU bersama aparat terkait telah melakukan evaluasi jalur distribusi logistik yang terdampak, mencari alternatif rute yang lebih aman dan cepat untuk mengantarkan logistik ke TPS yang belum terlayani.
"Seluruh sumber daya, termasuk kendaraan dan personel, dikerahkan untuk membantu proses distribusi. Koordinasi dengan TNI, Polri, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dilakukan untuk mempercepat evakuasi dan pengamanan logistik," kata Kapolres Tanggamus.
Kapolres menegaskan, upaya pengamanan surat suara yang belum sampai ke TPS dan yang sudah berada di lokasi juga ditingkatkan agar tetap aman dari kerusakan atau pencurian.
"Kami akan memberikan informasi yang transparan kepada masyarakat mengenai situasi terkini terkait kesiapan termpat pencoblosan esok," tandasnya. (*)
in
Hukum