Tanggamus - Kapolres Tanggamus, AKBP Rinaldo Aser, S.H., S.I.K., M.Si bersama Pemerintah Kabupaten Tanggamus melakukan pengecekan terhadap ketersediaan beras dan harga bahan pokok di Pasar Gisting pada Jumat, 23 Februari 2024.
Selain pasar, turut ditinjau pabrik penggilingan padi Sumber Bandung Kecamatan Talang Padang dan Way Balak di Kecamatan Gunung Alip.
Pengecekan ini dilakukan guna memastikan ketersediaan stok dan harga berbagai komoditi di pasaran, terutama menghadapi bulan Ramadhan 1445 H/2024 M.
Hasil pengecekan menunjukkan bahwa kebutuhan pokok masyarakat secara umum masih stabil, meskipun terdapat beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga, seperti beras, cabai besar merah, dan cabai keriting.
Kenaikan harga beras premium menjadi Rp16.500 per kg dan beras kualitas biasa mencapai Rp15.000 per kg, dipicu oleh sulitnya bahan baku akibat dampak dari El Nino 2023 yang menyebabkan penundaan waktu tanam.
Meskipun demikian, stok pangan dan barang untuk kebutuhan pokok masih mencukupi dan aman untuk memenuhi kebutuhan selama bulan puasa.
AKBP Rinaldo Aser menyatakan bahwa pihak terkait akan terus memantau situasi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok di pasaran menjelang Ramadhan.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolres juga memberikan imbauan kepada para pedagang untuk tetap menjaga stabilitas harga dan tidak memanfaatkan situasi untuk mendapatkan keuntungan yang berlebihan jelang datangnya bulan puasa.
"Diharapkan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok dapat terjaga dengan baik demi kesejahteraan bersama," kata AKBP Rinaldo Aser usai kegiatan.
Sementara itu, menurut Faisal selaku Analis Kebijakan Bidang Ekobang Tanggamus mengatakan, harga beras premium mencapai Rp16.500 per kilo. untuk beras dengan kualitas biasa berada di angka Rp15 ribu per kg.
Ia mengungkapkan, kenaikan harga beras ini juga merupakan salah satu dampak dari fenomena el nino beberapa waktu yang lalu.
"Kalau berdasarkan peninjauan tadi naiknya harga beras itu karena masih ada dampak el nino beberapa waktu lalu," kata Faisal.
Hal itu karena, akibat fenomena el nino terjadi pergeseran musim tanam di Kabupaten Tanggamus. Akibatnya pihak penggilingan padi juga kesulitan untuk mencari gabah lokal di Kabupaten Tanggamus.
Menurut pengakuan pihak penggilingan seharusnya pada bulan Februari ini merupakan musim panen raya. Hal itu bergeser karena beberapa waktu lalu para petani mengalami kekeringan,
"Kemungkinan besar puncak panen itu pada bulan Maret, April, Mei nanti. Ini murni tidak ada indikasi penimbunan beras di Kabupaten Tanggamus," ucapnya.
Lanjut Faisal, karena dari pihak penggilingan sampai saat ini masih cukup kesulitan untuk mencari gabah yang akan digiling.
"Bahkan menurut pengakuan dari penggilingan karena sulit beras sampai susah untuk memilih kualitas beras," jelasnya.
Faisal mengaku, pihaknya juga melakukan pengecekan ke pasar yang ada di Kabupaten Tanggamus dan untuk saat ini Bantuan Pangan Pemerintah (BPP) sudah mulai di jalankan kembali.
"Rencananya bazar pasar murah ini akan dilaksanakan pada akhir bulan Februari 2024," tandasnya.
Dalam kegiatan itu juga dihadiri Kabid Ketahanan Pangan Kabupaten Tanggamus, Dinas Koperindag, Dinas Pasar, Kasat Reskrim Iptu Muhammad Jihad Fajar Balman, Kasat Intelkam Iptu Ahmad Junaidi dan Kapolsek Talang Padang AKP Bambang Sugiono.